Setiap orangtua pasti menginginkan anak-anak mereka tumbuh menjadi
anak yang baik atau mengerti kesulitan orang lain. Untuk memiliki anak
dengan sifat tersebut, ternyata membutuhkan waktu dan pendidikan dari
orangtua. Tidak mudah memang mengajarkan anak mengerti pentingnya
berbagi terhadap sesama, kecuali dengan pelatihan dan pendidikan yang
dilakukan terus-menerus di rumah dan lingkungan terdekat.
perkembangan
egosentrisme anak umumnya dimulai anak pada usia 2-7 tahun, namun hal
ini tergantung juga pada kematangan kognitif pada masing-masing anak dan
tentu saja proses pembelajarannya yang berlangsung terus menerus.
Sering kita jumpai anak-anak disekitar kita yang cuek dengan
lingkungannya, sulit berempati dengan orang lain bahkan tidak peduli
dengan lingkungan.
Sikap tidak peduli, umumnya dikarenakan balita
masih berada pada masa egosentris yang memandang dirinya sebagai pusat
dunia. Sehingga tak heran pada masa ini balita cenderung berpikir dari
sudut pandang dan kepentingannya saja. Memang tak mudah mencetak anak
yang punya rasa kepedulian yang tinggi. Suasana keluarga yang hangat dan
saling peduli di antara anggota keluarga menjadi ajang belajar anak
untuk meningkatkan sikap peduli kepada sekitarnya.
Langkah awal
untuk mengajarkan anak agar bersikap lebih peduli adalah dengan menerima
anak dengan kelebihan dan kekurangannya. Selain itu anak perlu
diberikan contoh. Perlihatkan simpati anda pada perasaan anak atau orang
lain, untuk menumbuhkan rasa empati anak pada lingkungan sekitarnya.
Bicarakan dengan bahasa sederhana arti tanggung jawab dalam keluarga
sehingga anak paham bahwa setiap orang mempunyai tanggung jawab. Berikan
anak tanggung jawab ringan misalnya membereskan mainannya. Mengajak si
kecil bersosialisasi juga dapat menumbuhkan sikap peduli. Dalam
pergaulan, ia akan melihat pentingnya sikap berbagi dan saling
memperhatikan orang lain.
Dapat Dilatih
Sikap
sayang sesama dapat dilatih kepada anak dengan cara, misalnya, memberi
tahu anak bagaimana harus bersikap saat berteman. Mereka juga harus
diajarkan untuk mengutarakan perasaan dengan kata-kata. Bagi anak, hal
itu sangat penting karena saat anak-anak segala sesuatu ingin diketahui.
Langkah
lain yang harus dilakukan orangtua adalah memberikan penguatan positif
pada perilaku sayang. Sebab, kebanyakan orangtua hanya memerhatikan anak
ketika melakukan hal baik dan tidak baik. Anak berperilaku tidak baik
karena anak merindukan perhatian orangtua. Karena itu, nyatakan
penghargaan dan sayang Anda saat anak berperilaku sayang, maka dia akan
lebih sering menunjukkan perilaku sayang.
Ini bertujuan untuk
melatih anak agar lebih positif dalam bertindak dan bersikap. Dengan
kasih sayang yang diajarkan kepada mereka, anak-anak akan mengerti
kesulitan orang lain.
Hal lain yang harus diajarkan orangtua
kepada anak adalah mengajarkan mereka untuk menolak perilaku yang
bertentangan dengan kasih sayang. Anak-anak perlu belajar apa yang dapat
atau tidak diterima untuk mencapai keinginannya. Jika untuk mendapatkan
keinginannya seorang anak menyakiti atau merugikan orang lain, hal ini
bertentangan dengan kasih sayang.
“Orangtua perlu menjelaskan menyakiti orang lain adalah cara yang salah”.
Dengan Memberi
Langkah-langkah
awal yang harus ditanamkan orangtua untuk menanamkan dan membangun
munculnya rasa sayang terhadap sesama adalah dimulai dengan memberikan
kasih sayang yang cukup pada anak.
Membuat anak merasa disayangi
merupakan salah satu cara terbaik bagi orangtua dalam membangun
munculnya rasa menyayangi orang lain. Anak yang disayang orangtuanya
cenderung akan menyayangi anak lain. Sebaliknya, anak yang ditolak akan
bersikap agresif, kurang mempunyai rasa sayang.
Selanjutnya, anak
akan merasa dicintai jika melihat orangtua, guru, atau pendidik lainnya
merasa senang atas kehadirannya. Misalnya, ketika dia masuk dalam
ruangan disambut dengan senyum. Bahkan, anak akan merasa dicintai kalau
kita peka terhadap kebutuhannya. Seorang anak akan tahu bahwa dia
dicintai jika kesuksesannya membuat kita bersuka dan kegagalannya
membuat kita berduka.
Rasa sayang yang berlimpah dari orangtua
secara otomatis membuat anak memahami soal rasa itu. Si kecil juga
merasakan bagaimana nyamannya disayangi dan menyayangi. Jauhi sikap
kekerasan dalam keluarga, karena ini juga berdampak terhadap sikap anak
nantinya. Kekerasan yang sering dilihatnya akan memengaruhinya dan
mencontoh perbuatan tersebut. Alhasil, anak pun susah menyayangi sesama.
Sumber : balipost.co.id; http://tipsanak.com