Wirausaha itu tanpa batas, selalu berkembang, dan selalu menggairahkan. Berikut beberapa tips bagi kita untuk memiliki mental pengusaha sebelum menjadi pengusaha yang sukses. Yang memiliki mental ini maka dirinya sudah membangun jembatan dan jalan yang benar menjadi pengusaha:
Sumber: http://ekonomi.kompasiana.com/
- jika ada halangan masalah, sikapnya adalah menghadapi, fokus cari solusi, tidak menghindar dan cuma mengeluh saja.
- kalau punya uang, uang itu tidak untuk disimpan di bank atau deposito tapi diputar untuk belanja alat penunjang usahanya.
- selalu ingin belajar dari siapapun apakah dia itu senior, junior, orang tua, anak muda dan dimanapun baik yang mewah maupun yang sederhana. belajar ini dia jalani sendiri dengan antusiasme tinggi dan semangat tidak patah-patah.
- tidak gengsi mau bertanya kepada orang yang dianggap ahli dalam bidangnya agar pengetahuannya bertambah atau lurus sesuai minatnya.
- jika mengalami kegagalan, maka dia memilih untuk yakin bahwa dia bisa mengambil dan menjalani sesuatu yang positif dari kepahitan yang ia alami.
- lebih fokus pada tindakan, action, daripada kebanyakan mikir dan kebanyakan rencana. lebih berprinsip “learning by doing”. dalam tindakannya itu, ia akan menemui banyak cara dan kreasi untuk mengembangkan dan memecahkan masalah dalam usahanya.
- dia tidak berpikir soal materinya atau uang yang mau diraup dari usahanya. tapi dia lebih berpikir soal dirinya sendiri makin matang dalam mengambil keputusan, berkepribadian lebih bijak, dan memikirkan banyak orang. dengan begitu, sukses bisnisnya hanya akibat dari perbuatan baik yang selama ini ia tekuni itu tadi.
- dia fokus pada pilihan minat usaha yang akan ditekuninya. kalau sudah mantep usaha kuliner, maka dia akan tidak berhenti berpikir soal usaha kuliner itu bagaimana supaya orang lain tertarik.
- minta ijin dan restu kepada orang tua dan istri atau suaminya. mengapa? karena ridha mereka yang sebenarnya akan melancarkan usaha yang akan ditekuninya. Insya Allah!
- tidak suka meminta-minta, tidak juga berharap diberi-beri. lebih banyak memberi dengan jalan sedekah atau zakat atau charity lain dengan satu harapan saja bahwa Tuhan akan memberi kemudahan bagi jalan usahanya.
Sumber: http://ekonomi.kompasiana.com/